1. Manusia itu pengikut kaum Quraisy dan khilafah ada pada kaum Quraisy
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Manusia itu dalam urusan ini menjadi pengikut kaum Quraisy. Muslim mereka mengikuti muslim Quraisy, demikian pula kafir mereka mengikuti orang yang kafir dari kaum Quraisy. (Shahih Muslim No.3389)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Manusia itu dalam urusan ini menjadi pengikut kaum Quraisy. Muslim mereka mengikuti muslim Quraisy, demikian pula kafir mereka mengikuti orang yang kafir dari kaum Quraisy. (Shahih Muslim No.3389)
· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Urusan senantiasa berada pada kaum Quraisy, selama manusia terbagi dua (kafir dan muslim). (Shahih Muslim No.3392)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Urusan senantiasa berada pada kaum Quraisy, selama manusia terbagi dua (kafir dan muslim). (Shahih Muslim No.3392)
· Hadis riwayat Jabir bin Samrah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku bersama ayahku menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., lalu aku mendengar beliau bersabda: Sesungguhnya urusan ini tidak akan berakhir sebelum dua belas orang khalifah memerintah mereka. Kemudian beliau berbicara dengan suara perlahan sehingga aku tidak dapat mendengarnya. Lalu aku bertanya kepada ayahku: Apakah yang beliau katakan? Ayahku menjawab: Semua khalifah itu berasal dari kaum Quraisy. (Shahih Muslim No.3393)
Aku bersama ayahku menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., lalu aku mendengar beliau bersabda: Sesungguhnya urusan ini tidak akan berakhir sebelum dua belas orang khalifah memerintah mereka. Kemudian beliau berbicara dengan suara perlahan sehingga aku tidak dapat mendengarnya. Lalu aku bertanya kepada ayahku: Apakah yang beliau katakan? Ayahku menjawab: Semua khalifah itu berasal dari kaum Quraisy. (Shahih Muslim No.3393)
2. Mengangkat pengganti khalifah dan membiarkannya
· Hadis riwayat Umar Radhiyallahu’anhu:
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: Umar ditanya: Apakah kamu tidak mengangkat khalifah penggantimu? Ia menjawab: Bila aku mengangkat, maka orang yang lebih baik dariku, yaitu Abu Bakar, juga telah mengangkat pengganti khalifah. Dan bila aku membiarkan kamu sekalian (untuk memilih), maka orang yang lebih baik dariku, yaitu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., juga telah membiarkan kamu sekalian. Abdullah bin Umar berkata: Sehingga aku pun mengetahui ketika ia menyebut Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bahwa dia tidak akan mengangkat khalifah pengganti. (Shahih Muslim No.3399)
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: Umar ditanya: Apakah kamu tidak mengangkat khalifah penggantimu? Ia menjawab: Bila aku mengangkat, maka orang yang lebih baik dariku, yaitu Abu Bakar, juga telah mengangkat pengganti khalifah. Dan bila aku membiarkan kamu sekalian (untuk memilih), maka orang yang lebih baik dariku, yaitu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., juga telah membiarkan kamu sekalian. Abdullah bin Umar berkata: Sehingga aku pun mengetahui ketika ia menyebut Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bahwa dia tidak akan mengangkat khalifah pengganti. (Shahih Muslim No.3399)
3. Larangan meminta jabatan (kepemimpinan) serta berambisi memperolehnya
· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku menemui Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersama dua orang lelaki anak pamanku. Seorang dari keduanya berkata: Wahai Rasulullah, angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah kekuasaanmu yang telah diberikan Allah azza wa jalla! Yang satu lagi juga berkata seperti itu. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Demi Allah, kami tidak akan mengangkat seorang pun yang meminta sebagai pemimpin atas tugas ini dan tidak juga seorang yang berambisi memperolehnya. (Shahih Muslim No.3402)
Aku menemui Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersama dua orang lelaki anak pamanku. Seorang dari keduanya berkata: Wahai Rasulullah, angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah kekuasaanmu yang telah diberikan Allah azza wa jalla! Yang satu lagi juga berkata seperti itu. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Demi Allah, kami tidak akan mengangkat seorang pun yang meminta sebagai pemimpin atas tugas ini dan tidak juga seorang yang berambisi memperolehnya. (Shahih Muslim No.3402)
4.
Keutamaan pemimpin yang adil, ancaman bagi pemimpin yang lalim,
perintah berlaku lembut terhadap rakyat serta larangan menyusahkan
mereka
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. (Shahih Muslim No.3408)
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. (Shahih Muslim No.3408)
5. Ancaman keras bagi pengkhianat
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Suatu hari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berdiri di tengah-tengah kami, lalu beliau menyebutkan masalah pengkhianatan (mencuri harta rampasan perang sebelum dibagikan) sampai membesarkan pelaku serta perkaranya. Kemudian beliau bersabda: Pada hari kiamat, aku akan menjumpai seorang dari kamu yang datang dengan seekor unta yang melenguh di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan (peringatan) kepadamu. Pada hari kiamat, aku juga akan menjumpai seorang dari kamu datang dengan seekor kuda yang meringkik di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Pada hari kiamat, aku pun akan menjumpai seorang dari kamu datang membawa seekor kambing yang mengembek di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Pada hari kiamat, aku juga akan menjumpai seorang dari kamu datang dengan sesosok jiwa yang menjerit di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Pada hari kiamat, aku pun akan menjumpai seorang dari kamu datang dengan sepotong pakaian yang berkibar-kibar di lehernya dan ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Juga pada hari kiamat, aku akan menjumpai seorang dari kamu yang datang dengan emas dan perak di lehernya, dan ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. (Shahih Muslim No.3412)
Suatu hari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berdiri di tengah-tengah kami, lalu beliau menyebutkan masalah pengkhianatan (mencuri harta rampasan perang sebelum dibagikan) sampai membesarkan pelaku serta perkaranya. Kemudian beliau bersabda: Pada hari kiamat, aku akan menjumpai seorang dari kamu yang datang dengan seekor unta yang melenguh di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan (peringatan) kepadamu. Pada hari kiamat, aku juga akan menjumpai seorang dari kamu datang dengan seekor kuda yang meringkik di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Pada hari kiamat, aku pun akan menjumpai seorang dari kamu datang membawa seekor kambing yang mengembek di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Pada hari kiamat, aku juga akan menjumpai seorang dari kamu datang dengan sesosok jiwa yang menjerit di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Pada hari kiamat, aku pun akan menjumpai seorang dari kamu datang dengan sepotong pakaian yang berkibar-kibar di lehernya dan ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Juga pada hari kiamat, aku akan menjumpai seorang dari kamu yang datang dengan emas dan perak di lehernya, dan ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. (Shahih Muslim No.3412)
6. Haram menerima hadiah bagi pegawai
· Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menugaskan seorang lelaki dari suku Asad yang bernama Ibnu Lutbiah Amru serta Ibnu Abu Umar untuk memungut zakat. Ketika telah tiba kembali, ia berkata: Inilah pungutan zakat itu aku serahkan kepadamu, sedangkan ini untukku yang dihadiahkan kepadaku. Lalu berdirilah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. di atas mimbar kemudian memanjatkan pujian kepada Allah, selanjutnya beliau bersabda: Apakah yang terjadi dengan seorang petugas yang aku utus kemudian dia kembali dengan mengatakan: Ini aku serahkan kepadamu dan ini dihadiahkan kepadaku! Apakah dia tidak duduk saja di rumah bapak atau ibunya sehingga dia bisa melihat apakah dia akan diberikan hadiah atau tidak. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada dalam tangan-Nya! Tidak seorang pun dari kamu yang mengambil sebagian dari hadiah itu, kecuali pada hari kiamat dia akan datang membawanya dengan seekor unta yang melenguh di lehernya yang akan mengangkutnya atau seekor sapi yang juga melenguh atau seekor kambing yang mengembek. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sehingga kami dapat melihat warna putih ketiaknya. Kemudian beliau bersabda: Ya Allah, bukankah telah aku sampaikan. Beliau mengulangi dua kali. (Shahih Muslim No.3413)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menugaskan seorang lelaki dari suku Asad yang bernama Ibnu Lutbiah Amru serta Ibnu Abu Umar untuk memungut zakat. Ketika telah tiba kembali, ia berkata: Inilah pungutan zakat itu aku serahkan kepadamu, sedangkan ini untukku yang dihadiahkan kepadaku. Lalu berdirilah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. di atas mimbar kemudian memanjatkan pujian kepada Allah, selanjutnya beliau bersabda: Apakah yang terjadi dengan seorang petugas yang aku utus kemudian dia kembali dengan mengatakan: Ini aku serahkan kepadamu dan ini dihadiahkan kepadaku! Apakah dia tidak duduk saja di rumah bapak atau ibunya sehingga dia bisa melihat apakah dia akan diberikan hadiah atau tidak. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada dalam tangan-Nya! Tidak seorang pun dari kamu yang mengambil sebagian dari hadiah itu, kecuali pada hari kiamat dia akan datang membawanya dengan seekor unta yang melenguh di lehernya yang akan mengangkutnya atau seekor sapi yang juga melenguh atau seekor kambing yang mengembek. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sehingga kami dapat melihat warna putih ketiaknya. Kemudian beliau bersabda: Ya Allah, bukankah telah aku sampaikan. Beliau mengulangi dua kali. (Shahih Muslim No.3413)
7. Wajib mentaati para pemimpin dalam hal yang bukan maksiat dan haram mematuhi mereka dalam kemaksiatan
· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ayat ini turun: Wahai orang-orang yang beriman taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada rasul dan kepada ulil amri (pemimpin) di antara kamu berkenaan dengan Abdullah bin Hudzafah bin Qais bin Adi As-Sahmi, yang diutus Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dalam suatu pasukan perang. (Shahih Muslim No.3416)
Ayat ini turun: Wahai orang-orang yang beriman taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada rasul dan kepada ulil amri (pemimpin) di antara kamu berkenaan dengan Abdullah bin Hudzafah bin Qais bin Adi As-Sahmi, yang diutus Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dalam suatu pasukan perang. (Shahih Muslim No.3416)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Barang siapa yang mentaatiku berarti ia telah mentaati Allah, dan barang siapa yang mendurhakai perintahku, maka berarti ia telah mendurhakai Allah. Barang siapa yang mematuhi pemimpin berarti ia telah mematuhiku dan barang siapa yang mendurhakai pemimpin berarti ia telah mendurhakaiku. (Shahih Muslim No.3417)
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Barang siapa yang mentaatiku berarti ia telah mentaati Allah, dan barang siapa yang mendurhakai perintahku, maka berarti ia telah mendurhakai Allah. Barang siapa yang mematuhi pemimpin berarti ia telah mematuhiku dan barang siapa yang mendurhakai pemimpin berarti ia telah mendurhakaiku. (Shahih Muslim No.3417)
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Kewajiban seorang muslim adalah mendengar dan taat dalam melakukan perintah yang disukai atau pun tidak disukai, kecuali bila diperintahkan melakukan maksiat. Bila dia diperintah melakukan maksiat, maka tidak ada kewajiban untuk mendengar serta taat. (Shahih Muslim No.3423)
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Kewajiban seorang muslim adalah mendengar dan taat dalam melakukan perintah yang disukai atau pun tidak disukai, kecuali bila diperintahkan melakukan maksiat. Bila dia diperintah melakukan maksiat, maka tidak ada kewajiban untuk mendengar serta taat. (Shahih Muslim No.3423)
· Hadis riwayat Ali Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah mengirim sepasukan tentara serta mengangkat seorang lelaki untuk memimpin mereka. Lalu pemimpin itu menyalakan api dan berkata: Masuklah kamu sekalian! Beberapa orang telah hendak memasuki api itu, namun yang lainnya berkata: Kami telah berhasil melarikan diri dari api itu. Lalu kejadian itu disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian kepada orang-orang yang ingin memasukinya beliau berkata: Jika kalian memasukinya, maka kalian akan tetap berada di dalamnya sampai hari kiamat. Kepada yang lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda dengan ucapan yang baik dan beliau bersabda: Tidak ada kewajiban taat dalam berbuat maksiat kepada Allah. Sesungguhnya taat itu hanya untuk kebajikan. (Shahih Muslim No.3424)
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah mengirim sepasukan tentara serta mengangkat seorang lelaki untuk memimpin mereka. Lalu pemimpin itu menyalakan api dan berkata: Masuklah kamu sekalian! Beberapa orang telah hendak memasuki api itu, namun yang lainnya berkata: Kami telah berhasil melarikan diri dari api itu. Lalu kejadian itu disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian kepada orang-orang yang ingin memasukinya beliau berkata: Jika kalian memasukinya, maka kalian akan tetap berada di dalamnya sampai hari kiamat. Kepada yang lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda dengan ucapan yang baik dan beliau bersabda: Tidak ada kewajiban taat dalam berbuat maksiat kepada Allah. Sesungguhnya taat itu hanya untuk kebajikan. (Shahih Muslim No.3424)
8. Seorang pemimpin itu adalah perisai di mana rakyat akan berperang serta berlindung di belakangnya
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya. (Shahih Muslim No.3428)
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya. (Shahih Muslim No.3428)
9. Wajib setia dengan baiat khalifah, yang pertama dibaiat itulah yang kita utamakan
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Dahulu Bani Israil itu dipimpin oleh para nabi. Setiap kali seorang nabi mangkat, maka akan digantikan dengan nabi lain. Dan sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun setelahku dan akan muncul para khalifah yang banyak. Mereka bertanya: Lalu apakah yang engkau perintahkan kepada kami? Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Setialah dengan baiat khalifah pertama dan seterusnya serta berikanlah kepada mereka hak mereka, sesungguhnya Allah akan menuntut tanggung jawab mereka terhadap kepemimpinan mereka. (Shahih Muslim No.3429)
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Dahulu Bani Israil itu dipimpin oleh para nabi. Setiap kali seorang nabi mangkat, maka akan digantikan dengan nabi lain. Dan sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun setelahku dan akan muncul para khalifah yang banyak. Mereka bertanya: Lalu apakah yang engkau perintahkan kepada kami? Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Setialah dengan baiat khalifah pertama dan seterusnya serta berikanlah kepada mereka hak mereka, sesungguhnya Allah akan menuntut tanggung jawab mereka terhadap kepemimpinan mereka. (Shahih Muslim No.3429)
· Hadis riwayat Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya akan muncul sepeninggalku sifat egois (pemimpin yang mengutamakan kepentingan diri sendiri) dan beberapa perkara yang tidak kamu sukai. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang engkau perintahkan kepada seorang dari kami yang mengalami zaman itu? Beliau menjawab: Laksanakanlah kewajiban kamu dan mohonlah kepada Allah yang menjadi hakmu. (Shahih Muslim No.3430)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya akan muncul sepeninggalku sifat egois (pemimpin yang mengutamakan kepentingan diri sendiri) dan beberapa perkara yang tidak kamu sukai. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang engkau perintahkan kepada seorang dari kami yang mengalami zaman itu? Beliau menjawab: Laksanakanlah kewajiban kamu dan mohonlah kepada Allah yang menjadi hakmu. (Shahih Muslim No.3430)
10. Perintah bersabar menanggung kezaliman pemimpin serta mengutamakan mereka
· Hadis riwayat Usaid bin Hudhair Radhiyallahu’anhu:
Bahwa seorang lelaki Ansar menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan bertanya: Apakah engkau tidak ingin mengangkatku sebagaimana engkau telah mengangkat si fulan? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Sesungguhnya kamu sekalian akan menemui sepeninggalku para pemimpin yang egois, maka bersabarlah sampai kamu menjumpaiku di telaga kelak. (Shahih Muslim No.3432)
Bahwa seorang lelaki Ansar menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan bertanya: Apakah engkau tidak ingin mengangkatku sebagaimana engkau telah mengangkat si fulan? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Sesungguhnya kamu sekalian akan menemui sepeninggalku para pemimpin yang egois, maka bersabarlah sampai kamu menjumpaiku di telaga kelak. (Shahih Muslim No.3432)
11.
Wajib setia mengikuti jemaah kaum muslimin saat terjadi fitnah bahkan
dalam keadaan apapun, serta haram menentang ketaatan serta memisahkan
diri dari jemaah
· Hadis riwayat Hudzaifah Al-Yamani Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Orang-orang banyak yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tentang kebajikan, sedangkan aku justru bertanya kepada beliau tentang kejahatan karena takut aku terjerumus melakukannya. Maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami pernah mengalami zaman jahiliah dan kejahatan, lalu datanglah Allah dengan membawa kebaikan ini kepada kami. Apakah setelah kebajikan ini nanti akan ada lagi kejahatan? Beliau menjawab: Ya. Aku bertanya lagi: Apakah setelah kejahatan itu datang lagi kebajikan? Beliau menjawab: Ya, tetapi banyak kekurangan. Aku bertanya: Apakah kekurangannya? Beliau menjawab: Akan ada suatu kaum yang mengikuti selain sunahku serta memberikan petunjuk dengan selain petunjukku, di antara mereka ada yang kamu kenal juga ada yang tidak kamu kenal. Aku bertanya lagi: Apakah setelah kebajikan itu nanti akan ada lagi kejahatan? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Ya. Kelak akan muncul para dai yang berada di muka pintu-pintu neraka Jahanam. Siapa yang menuruti panggilan mereka, akan mereka lemparkan ke dalamnya. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, terangkanlah kepada kami sifat mereka itu! Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Baiklah. Mereka adalah kaum yang kulitnya sama dengan kita dan berbicara dengan bahasa kita. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apakah perintahmu jika aku mengalami hal itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Tetap setialah kepada jemaah kaum muslimin dan pemimpin mereka. Aku bertanya: Kalau mereka tidak memiliki jemaah serta pemimpin? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Maka jauhilah semua sekte-sekte yang ada itu meskipun kamu harus menggigit pangkal pohon sampai maut menjemputmu kamu tetap demikian. (Shahih Muslim No.3434)
Orang-orang banyak yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tentang kebajikan, sedangkan aku justru bertanya kepada beliau tentang kejahatan karena takut aku terjerumus melakukannya. Maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami pernah mengalami zaman jahiliah dan kejahatan, lalu datanglah Allah dengan membawa kebaikan ini kepada kami. Apakah setelah kebajikan ini nanti akan ada lagi kejahatan? Beliau menjawab: Ya. Aku bertanya lagi: Apakah setelah kejahatan itu datang lagi kebajikan? Beliau menjawab: Ya, tetapi banyak kekurangan. Aku bertanya: Apakah kekurangannya? Beliau menjawab: Akan ada suatu kaum yang mengikuti selain sunahku serta memberikan petunjuk dengan selain petunjukku, di antara mereka ada yang kamu kenal juga ada yang tidak kamu kenal. Aku bertanya lagi: Apakah setelah kebajikan itu nanti akan ada lagi kejahatan? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Ya. Kelak akan muncul para dai yang berada di muka pintu-pintu neraka Jahanam. Siapa yang menuruti panggilan mereka, akan mereka lemparkan ke dalamnya. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, terangkanlah kepada kami sifat mereka itu! Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Baiklah. Mereka adalah kaum yang kulitnya sama dengan kita dan berbicara dengan bahasa kita. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apakah perintahmu jika aku mengalami hal itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Tetap setialah kepada jemaah kaum muslimin dan pemimpin mereka. Aku bertanya: Kalau mereka tidak memiliki jemaah serta pemimpin? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Maka jauhilah semua sekte-sekte yang ada itu meskipun kamu harus menggigit pangkal pohon sampai maut menjemputmu kamu tetap demikian. (Shahih Muslim No.3434)
· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang tidak menyukai sesuatu pada pemimpinnya, maka hendaklah ia bersabar. Karena sesungguhnya siapa yang memisahkan diri dari jemaah walau sejengkal lalu ia mati, maka kematiannya adalah kematian jahiliah. (Shahih Muslim No.3438)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang tidak menyukai sesuatu pada pemimpinnya, maka hendaklah ia bersabar. Karena sesungguhnya siapa yang memisahkan diri dari jemaah walau sejengkal lalu ia mati, maka kematiannya adalah kematian jahiliah. (Shahih Muslim No.3438)
12.
Disunahkan bagi seorang pemimpin untuk membaiat pasukan perangnya
ketika akan berperang dan penjelasan mengenai Baiat Ridwan di bawah
pohon
· Hadis riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Pada hari Hudaibiah, kami berjumlah seribu empat ratus orang, lalu kami membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sementara Umar memegang tangan beliau di bawah pohon yaitu sejenis pohon Thalah. Umar berkata: Kami membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk tidak melarikan diri dan tidak membaiat beliau untuk mati. (Shahih Muslim No.3449)
Pada hari Hudaibiah, kami berjumlah seribu empat ratus orang, lalu kami membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sementara Umar memegang tangan beliau di bawah pohon yaitu sejenis pohon Thalah. Umar berkata: Kami membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk tidak melarikan diri dan tidak membaiat beliau untuk mati. (Shahih Muslim No.3449)
· Hadis riwayat Musayyab bin Hazni Radhiyallahu’anhu:
Dari Said bin Musayyab ia berkata: Ayahku termasuk orang yang ikut membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. di dekat pohon. Pada tahun berikutnya kami melakukan ibadah haji, namun kami sudah tidak dapat mengenali tempatnya dengan tepat. Sekiranya tampak oleh kalian, maka kalian tentu lebih mengetahui. (Shahih Muslim No.3459)
Dari Said bin Musayyab ia berkata: Ayahku termasuk orang yang ikut membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. di dekat pohon. Pada tahun berikutnya kami melakukan ibadah haji, namun kami sudah tidak dapat mengenali tempatnya dengan tepat. Sekiranya tampak oleh kalian, maka kalian tentu lebih mengetahui. (Shahih Muslim No.3459)
· Hadis riwayat Salamah Radhiyallahu’anhu:
Dari Yazid bin Ubaid Radhiyallahu’anhu ia berkata: Aku bertanya kepada Salamah: Untuk apakah kamu membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pada hari Hudaibiah? Salamah menjawab: Untuk (berperang sampai) mati. (Shahih Muslim No.3462)
Dari Yazid bin Ubaid Radhiyallahu’anhu ia berkata: Aku bertanya kepada Salamah: Untuk apakah kamu membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pada hari Hudaibiah? Salamah menjawab: Untuk (berperang sampai) mati. (Shahih Muslim No.3462)
· Hadis riwayat Abdullah bin Zaid Radhiyallahu’anhu:
Dari Ubad bin Tamim, bahwa Abdullah bin Zaid didatangi oleh seseorang yang berkata: Ini adalah Ibnu Handhalah yang telah membaiat manusia. Abdullah bin Zaid bertanya: Untuk apa? Orang itu menjawab: Untuk mati. Abdullah bin Zaid lalu mengatakan: Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. aku tidak akan membaiat seorang pun untuk itu. (Shahih Muslim No.3463)
Dari Ubad bin Tamim, bahwa Abdullah bin Zaid didatangi oleh seseorang yang berkata: Ini adalah Ibnu Handhalah yang telah membaiat manusia. Abdullah bin Zaid bertanya: Untuk apa? Orang itu menjawab: Untuk mati. Abdullah bin Zaid lalu mengatakan: Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. aku tidak akan membaiat seorang pun untuk itu. (Shahih Muslim No.3463)
13. Haram bagi seorang yang berhijrah untuk kembali menetap di negerinya
· Hadis riwayat Salamah bin Akwa` Radhiyallahu’anhu:
Dari Yazid bin Ubaid, dari Salamah bin Akwa` bahwa ia pernah menemui Hajjaj lalu Hajjaj bertanya: Wahai putra Akwa`, apakah engkau telah murtad sehingga kembali menetap di dusun? Salamah bin Akwa` menjawab: Tidak. Tetapi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengizinkan aku (tinggal) di dusun. (Shahih Muslim No.3464)
Dari Yazid bin Ubaid, dari Salamah bin Akwa` bahwa ia pernah menemui Hajjaj lalu Hajjaj bertanya: Wahai putra Akwa`, apakah engkau telah murtad sehingga kembali menetap di dusun? Salamah bin Akwa` menjawab: Tidak. Tetapi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengizinkan aku (tinggal) di dusun. (Shahih Muslim No.3464)
14.
Baiat untuk setia kepada Islam, jihad serta kebajikan setelah
penaklukan Kota Mekah, dan penjelasan sabda Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam.: Tidak ada hijrah sesudah penaklukan
· Hadis riwayat Mujasyi` bin Mas`ud As-Sulami Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku datang menghadap Nabi Shallallahu alaihi wassalam. untuk membaiat beliau untuk berhijrah. Beliau bersabda: Sesungguhnya hijrah telah berlalu bagi orang-orang yang telah melaksanakannya, tetapi masih ada hijrah untuk tetap setia pada Islam, jihad serta kebajikan. (Shahih Muslim No.3465)
Aku datang menghadap Nabi Shallallahu alaihi wassalam. untuk membaiat beliau untuk berhijrah. Beliau bersabda: Sesungguhnya hijrah telah berlalu bagi orang-orang yang telah melaksanakannya, tetapi masih ada hijrah untuk tetap setia pada Islam, jihad serta kebajikan. (Shahih Muslim No.3465)
· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda pada hari penaklukan, yaitu penaklukan kota Mekah: Tidak ada lagi hijrah, yang ada ialah jihad dan niat. Maka bila kamu sekalian diperintahkan berperang, peranglah!. (Shahih Muslim No.3467)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda pada hari penaklukan, yaitu penaklukan kota Mekah: Tidak ada lagi hijrah, yang ada ialah jihad dan niat. Maka bila kamu sekalian diperintahkan berperang, peranglah!. (Shahih Muslim No.3467)
· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ditanya tentang hijrah, lalu beliau menjawab: Tidak ada lagi hijrah setelah penaklukan (Mekah). Tetapi yang ada ialah jihad dan niat. Maka bila kamu diperintahkan berperang, peranglah!. (Shahih Muslim No.3468)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ditanya tentang hijrah, lalu beliau menjawab: Tidak ada lagi hijrah setelah penaklukan (Mekah). Tetapi yang ada ialah jihad dan niat. Maka bila kamu diperintahkan berperang, peranglah!. (Shahih Muslim No.3468)
· Hadis riwayat Abu Said Khudri Radhiyallahu’anhu:
Bahwa seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengenai hijrah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Celaka kamu! Sesungguhnya masalah hijrah itu sangat berat. Apakah kamu mempunyai unta? Badui itu menjawab: Ya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya lagi: Apakah kamu menunaikan zakatnya? Orang itu menjawab: Ya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu bersabda: Bekerjalah dari balik negeri ini, sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan amalmu sedikit pun. (Shahih Muslim No.3469)
Bahwa seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengenai hijrah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Celaka kamu! Sesungguhnya masalah hijrah itu sangat berat. Apakah kamu mempunyai unta? Badui itu menjawab: Ya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya lagi: Apakah kamu menunaikan zakatnya? Orang itu menjawab: Ya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu bersabda: Bekerjalah dari balik negeri ini, sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan amalmu sedikit pun. (Shahih Muslim No.3469)
15. Cara baiat kaum wanita
· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam.:
Wanita-wanita mukmin apabila berhijrah kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. selalu disumpah berdasarkan firman Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung: Wahai Nabi, apabila datang kepadamu wanita-wanita beriman untuk mengadakan janji setia (baiat); bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina sampai akhir ayat. Aisyah berkata: Siapa di antara wanita-wanita mukminat itu yang sudah berikrar dengan ayat ini, maka berarti sudah berikrar dengan baiat. Dan bila mereka telah mengakui baiat tersebut dengan ucapan mereka sendiri, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda kepada mereka: Pergilah, aku sudah membaiat kalian semua. Demi Allah, tangan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sama sekali tidak menyentuh tangan seorang wanita pun dari mereka, karena beliau membaiat mereka dengan ucapan saja. Aisyah berkata: Demi Allah, Rasulullah tidak mengharuskan sesuatu pun kepada kaum wanita kecuali dengan sesuatu yang telah diperintahkan Allah, dan tidak juga telapak tangan Rasulullah menyentuh telapak tangan seorang wanita pun. Beliau selalu berkata kepada mereka setelah membaiat: Aku telah membaiat kamu sekalian secara lisan. (Shahih Muslim No.3470)
Wanita-wanita mukmin apabila berhijrah kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. selalu disumpah berdasarkan firman Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung: Wahai Nabi, apabila datang kepadamu wanita-wanita beriman untuk mengadakan janji setia (baiat); bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina sampai akhir ayat. Aisyah berkata: Siapa di antara wanita-wanita mukminat itu yang sudah berikrar dengan ayat ini, maka berarti sudah berikrar dengan baiat. Dan bila mereka telah mengakui baiat tersebut dengan ucapan mereka sendiri, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda kepada mereka: Pergilah, aku sudah membaiat kalian semua. Demi Allah, tangan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sama sekali tidak menyentuh tangan seorang wanita pun dari mereka, karena beliau membaiat mereka dengan ucapan saja. Aisyah berkata: Demi Allah, Rasulullah tidak mengharuskan sesuatu pun kepada kaum wanita kecuali dengan sesuatu yang telah diperintahkan Allah, dan tidak juga telapak tangan Rasulullah menyentuh telapak tangan seorang wanita pun. Beliau selalu berkata kepada mereka setelah membaiat: Aku telah membaiat kamu sekalian secara lisan. (Shahih Muslim No.3470)
16. Baiat untuk tunduk dan taat sesuai dengan kemampuan
· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk tunduk dan taat. Beliau bersabda kepada kami: Yaitu terhadap sesuatu yang kamu mampu. (Shahih Muslim No.3472)
Kami membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk tunduk dan taat. Beliau bersabda kepada kami: Yaitu terhadap sesuatu yang kamu mampu. (Shahih Muslim No.3472)
17. Penjelasan tentang usia balig
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menguji kemampuanku berperang pada hari perang Uhud, ketika aku berusia empat belas tahun, lalu beliau tidak mengizinkanku. Dan beliau mengujiku kembali pada hari perang Khandaq ketika aku berusia lima belas tahun, lalu beliau mengizinkan aku. (Shahih Muslim No.3473)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menguji kemampuanku berperang pada hari perang Uhud, ketika aku berusia empat belas tahun, lalu beliau tidak mengizinkanku. Dan beliau mengujiku kembali pada hari perang Khandaq ketika aku berusia lima belas tahun, lalu beliau mengizinkan aku. (Shahih Muslim No.3473)
18. Larangan membawa pergi Alquran ke negeri musuh bila dikhawatirkan akan jatuh ke tangan mereka
· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melarang membawa pergi Alquran ke negeri musuh. (Shahih Muslim No.3474)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melarang membawa pergi Alquran ke negeri musuh. (Shahih Muslim No.3474)
19. Lomba berpacu kuda serta mempersiapkannya
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah berlomba dengan kuda yang sudah dipersiapkan dari daerah Hafya` dan berakhir di lembah Wada dan pernah juga berlomba dengan kuda yang belum dipersiapkan dari lembah Wada sampai mesjid Bani Zuraiq. (Shahih Muslim No.3477)
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah berlomba dengan kuda yang sudah dipersiapkan dari daerah Hafya` dan berakhir di lembah Wada dan pernah juga berlomba dengan kuda yang belum dipersiapkan dari lembah Wada sampai mesjid Bani Zuraiq. (Shahih Muslim No.3477)
20. Pada ubun-ubun kuda itu terdapat kebajikan sampai hari kiamat
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kuda, pada ubun-ubunnya itu terdapat kebajikan sampai hari kiamat. (Shahih Muslim No.3478)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kuda, pada ubun-ubunnya itu terdapat kebajikan sampai hari kiamat. (Shahih Muslim No.3478)
· Hadis riwayat Urwah Al-Bariqi Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kuda, telah terikat pada ubun-ubunnya itu kebajikan hingga hari kiamat, yaitu pahala dan harta rampasan perang. (Shahih Muslim No.3480)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kuda, telah terikat pada ubun-ubunnya itu kebajikan hingga hari kiamat, yaitu pahala dan harta rampasan perang. (Shahih Muslim No.3480)
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Keberkahan itu berada pada ubun-ubun kuda. (Shahih Muslim No.3482)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Keberkahan itu berada pada ubun-ubun kuda. (Shahih Muslim No.3482)
21. Keutamaan berjihad dan keluar di jalan Allah
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah akan menjamin orang yang keluar di jalan-Nya yang tidak didorong kecuali karena untuk berjihad di jalan-Ku, beriman dengan-Ku serta percaya kepada rasul-rasul-Ku. Maka ia Aku jamin, untuk Aku masukkan ke dalam surga atau Aku pulangkan kembali ke rumahnya tempat ia berangkat dengan memperoleh pahala atau harta rampasan. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak ada satu luka pun di jalan Allah kecuali pada hari kiamat akan tampak dalam keadaannya semula ketika ia terluka, warnanya warna darah dan baunya adalah bau minyak kasturi. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, jika tidak memberatkan kaum muslimin, niscaya aku tidak akan tertinggal di belakang pasukan perang yang aku utus untuk berperang di jalan Allah selamanya. Tetapi aku tidak mendapatkan kendaraan lebih sehingga aku dapat menyertakan mereka dan mereka pun tidak mendapatkan kendaraan lebih padahal berat bagi mereka untuk tidak ikut serta bersamaku. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Sesungguhnya aku sangat senang sekali seandainya aku berperang di jalan Allah lalu terbunuh, kemudian berperang lagi dan terbunuh lagi, kemudian berperang lagi dan akhirnya terbunuh lagi. (Shahih Muslim No.3484)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah akan menjamin orang yang keluar di jalan-Nya yang tidak didorong kecuali karena untuk berjihad di jalan-Ku, beriman dengan-Ku serta percaya kepada rasul-rasul-Ku. Maka ia Aku jamin, untuk Aku masukkan ke dalam surga atau Aku pulangkan kembali ke rumahnya tempat ia berangkat dengan memperoleh pahala atau harta rampasan. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak ada satu luka pun di jalan Allah kecuali pada hari kiamat akan tampak dalam keadaannya semula ketika ia terluka, warnanya warna darah dan baunya adalah bau minyak kasturi. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, jika tidak memberatkan kaum muslimin, niscaya aku tidak akan tertinggal di belakang pasukan perang yang aku utus untuk berperang di jalan Allah selamanya. Tetapi aku tidak mendapatkan kendaraan lebih sehingga aku dapat menyertakan mereka dan mereka pun tidak mendapatkan kendaraan lebih padahal berat bagi mereka untuk tidak ikut serta bersamaku. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Sesungguhnya aku sangat senang sekali seandainya aku berperang di jalan Allah lalu terbunuh, kemudian berperang lagi dan terbunuh lagi, kemudian berperang lagi dan akhirnya terbunuh lagi. (Shahih Muslim No.3484)
22. Keutamaan mati syahid di jalan Allah
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Tidak ada satu jiwa pun yang mati dan akan memperoleh kebajikan yang menggembirakannya di sisi Allah karena dia dapat kembali ke dunia bukan karena untuk memperoleh dunia serta isinya kecuali orang yang mati syahid. Karena ia berharap dapat kembali lagi lalu terbunuh lagi di dunia, melihat besarnya keutamaan mati syahid. (Shahih Muslim No.3488)
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Tidak ada satu jiwa pun yang mati dan akan memperoleh kebajikan yang menggembirakannya di sisi Allah karena dia dapat kembali ke dunia bukan karena untuk memperoleh dunia serta isinya kecuali orang yang mati syahid. Karena ia berharap dapat kembali lagi lalu terbunuh lagi di dunia, melihat besarnya keutamaan mati syahid. (Shahih Muslim No.3488)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ditanyakan kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam.: Apakah yang dapat menandingi pahala jihad di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung? Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Kamu tidak akan mampu melakukannya. Lalu mereka mengulangi pertanyaan itu dua atau tiga kali. Beliau selalu menjawab: Kamu tidak akan sanggup melakukannya. Lalu pada yang ketiga kalinya beliau bersabda: Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah itu seperti orang yang selalu berpuasa dan salat serta tunduk kepada ayat-ayat Allah, ia tidak pernah putus berpuasa serta salat sebelum orang yang berjihad di jalan Allah itu kembali. (Shahih Muslim No.3490)
Ditanyakan kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam.: Apakah yang dapat menandingi pahala jihad di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung? Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Kamu tidak akan mampu melakukannya. Lalu mereka mengulangi pertanyaan itu dua atau tiga kali. Beliau selalu menjawab: Kamu tidak akan sanggup melakukannya. Lalu pada yang ketiga kalinya beliau bersabda: Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah itu seperti orang yang selalu berpuasa dan salat serta tunduk kepada ayat-ayat Allah, ia tidak pernah putus berpuasa serta salat sebelum orang yang berjihad di jalan Allah itu kembali. (Shahih Muslim No.3490)
23. Keutamaan berangkat pada pagi dan siang hari di jalan Allah
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sungguh sekali berangkat pada pagi hari di jalan Allah atau pada siang hari adalah lebih baik dari dunia serta isinya. (Shahih Muslim No.3492)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sungguh sekali berangkat pada pagi hari di jalan Allah atau pada siang hari adalah lebih baik dari dunia serta isinya. (Shahih Muslim No.3492)
· Hadis riwayat Sahal bin Sa`ad As-Saidi Radhiyallahu’anhu:
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Sungguh sekali berangkat saja di pagi hari yang dilakukan seorang hamba di jalan Allah adalah lebih baik dari dunia serta isinya. (Shahih Muslim No.3493)
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Sungguh sekali berangkat saja di pagi hari yang dilakukan seorang hamba di jalan Allah adalah lebih baik dari dunia serta isinya. (Shahih Muslim No.3493)
· Hadis riwayat Abu Ayub Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Berangkat pada pagi hari di jalan Allah atau pada siang hari adalah lebih baik dari dunia tempat matahari terbit dan terbenam. (Shahih Muslim No.3495)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Berangkat pada pagi hari di jalan Allah atau pada siang hari adalah lebih baik dari dunia tempat matahari terbit dan terbenam. (Shahih Muslim No.3495)
24. Keutamaan berjihad serta bertahan di benteng pertahanan
· Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:
Bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dan bertanya: Manusia manakah yang lebih mulia? Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Yaitu orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Lelaki itu bertanya lagi: Kemudian siapa? Beliau menjawab: Seorang mukmin yang berdiam di salah satu daerah bukit untuk menyembah Allah Tuhannya dan menjauhkan manusia dari kejahatannya. (Shahih Muslim No.3501)
Bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dan bertanya: Manusia manakah yang lebih mulia? Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Yaitu orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Lelaki itu bertanya lagi: Kemudian siapa? Beliau menjawab: Seorang mukmin yang berdiam di salah satu daerah bukit untuk menyembah Allah Tuhannya dan menjauhkan manusia dari kejahatannya. (Shahih Muslim No.3501)
25. Tentang dua orang lelaki di mana yang satu terbunuh oleh yang lain, namun keduanya masuk surga
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah tersenyum kepada dua orang laki-laki di mana yang satu terbunuh oleh yang lain namun keduanya masuk surga. Kemudian mereka bertanya: Bagaimana dapat terjadi, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Yang satu berperang di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung lalu ia mati syahid. Kemudian Allah menerima tobat orang yang membunuh, lalu ia masuk Islam dan ikut berperang di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung kemudian ia juga mati syahid. (Shahih Muslim No.3504)
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah tersenyum kepada dua orang laki-laki di mana yang satu terbunuh oleh yang lain namun keduanya masuk surga. Kemudian mereka bertanya: Bagaimana dapat terjadi, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Yang satu berperang di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung lalu ia mati syahid. Kemudian Allah menerima tobat orang yang membunuh, lalu ia masuk Islam dan ikut berperang di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung kemudian ia juga mati syahid. (Shahih Muslim No.3504)
26.
Keutamaan membantu pejuang di jalan Allah dengan hewan tunggangan dan
lainnya, dan menjaga keluarganya yang ditinggalkan dengan baik
· Hadis riwayat Zaid bin Khalid Al-Juhani Radhiyallahu’anhu:
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Barang siapa yang melengkapi peralatan perang seorang pejuang di jalan Allah, maka berarti ia telah berjuang. Dan barang siapa yang menjaga keluarganya yang ditinggalkan dengan baik berarti ia juga telah berjuang. (Shahih Muslim No.3511)
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Barang siapa yang melengkapi peralatan perang seorang pejuang di jalan Allah, maka berarti ia telah berjuang. Dan barang siapa yang menjaga keluarganya yang ditinggalkan dengan baik berarti ia juga telah berjuang. (Shahih Muslim No.3511)
27. Kewajiban jihad gugur atas orang-orang yang berhalangan
· Hadis riwayat Barra` Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika turun ayat: Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang), dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu menyuruh Zaid hingga datanglah ia membawa catatan yang ditulisnya. Ibnu Ummu Maktum lalu mengadukan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. halangannya karena buta serta telah lanjut usia. Maka turunlah ayat berikut ini: Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (tidak turut dalam berperang) yang tidak mempunyai uzur. (Shahih Muslim No.3516)
Ketika turun ayat: Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang), dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu menyuruh Zaid hingga datanglah ia membawa catatan yang ditulisnya. Ibnu Ummu Maktum lalu mengadukan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. halangannya karena buta serta telah lanjut usia. Maka turunlah ayat berikut ini: Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (tidak turut dalam berperang) yang tidak mempunyai uzur. (Shahih Muslim No.3516)
28. Orang yang mati syahid akan memperoleh surga
· Hadis riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah, di mana aku nanti bila telah mati terbunuh? Beliau menjawab: Di surga. Lelaki itu lalu segera melemparkan beberapa buah kurma yang berada di tangannya, kemudian ia berperang hingga gugur. Dalam hadis Suwaid: Seorang lelaki berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pada waktu perang Uhud. (Shahih Muslim No.3518)
Seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah, di mana aku nanti bila telah mati terbunuh? Beliau menjawab: Di surga. Lelaki itu lalu segera melemparkan beberapa buah kurma yang berada di tangannya, kemudian ia berperang hingga gugur. Dalam hadis Suwaid: Seorang lelaki berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pada waktu perang Uhud. (Shahih Muslim No.3518)
· Hadis riwayat Barra` Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seorang lelaki Bani Nabit, ada yang mengatakan dari Ansar datang (menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.) kemudian ia mengucapkan: Aku bersaksi tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bahwa engkau adalah hamba dan Rasul-Nya. Kemudian ia maju untuk berperang hingga ia terbunuh. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam. lalu bersabda: Orang ini telah melakukan suatu hal yang ringan, namun diberi ganjaran yang besar sekali. (Shahih Muslim No.3519)
Seorang lelaki Bani Nabit, ada yang mengatakan dari Ansar datang (menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.) kemudian ia mengucapkan: Aku bersaksi tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bahwa engkau adalah hamba dan Rasul-Nya. Kemudian ia maju untuk berperang hingga ia terbunuh. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam. lalu bersabda: Orang ini telah melakukan suatu hal yang ringan, namun diberi ganjaran yang besar sekali. (Shahih Muslim No.3519)
· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Pamanku, yang aku dinamakan dengan namanya, tidak ikut bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam perang Badar. Sehingga ia pun merasa menyesal dan berkata: Dalam pertempuran pertama yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. aku tidak ikut serta. Dan seandainya Allah menyempatkan aku mengikuti pertempuran yang akan datang bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. niscaya Allah akan melihat apa yang aku perbuat. Ia berkata: Dia tidak berani mengatakan selain itu. Lalu ikutlah ia bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam perang Uhud. Kemudian datanglah Sa`ad bin Mu`adz menghampiri, maka Anas bertanya kepadanya: Wahai Abu Amru, di mana? Ia menjawab: Selamat datang tiupan angin surga yang aku temui di gunung Uhud. Lalu ia pun segera memerangi mereka hingga terbunuh. Didapatilah pada jasadnya delapan puluh lebih luka karena pukulan, tikaman serta lemparan anak panah. Saudara perempuannya, yaitu bibiku Rubayi` binti Nadhr berkata: Aku tidak dapat mengenali saudaraku ini kecuali melalui ujung jarinya. Kemudian turunlah ayat: Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah janjinya. Menurut mereka, ayat ini turun berkenaan dengan dirinya dan para sahabatnya. (Shahih Muslim No.3523)
Pamanku, yang aku dinamakan dengan namanya, tidak ikut bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam perang Badar. Sehingga ia pun merasa menyesal dan berkata: Dalam pertempuran pertama yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. aku tidak ikut serta. Dan seandainya Allah menyempatkan aku mengikuti pertempuran yang akan datang bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. niscaya Allah akan melihat apa yang aku perbuat. Ia berkata: Dia tidak berani mengatakan selain itu. Lalu ikutlah ia bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam perang Uhud. Kemudian datanglah Sa`ad bin Mu`adz menghampiri, maka Anas bertanya kepadanya: Wahai Abu Amru, di mana? Ia menjawab: Selamat datang tiupan angin surga yang aku temui di gunung Uhud. Lalu ia pun segera memerangi mereka hingga terbunuh. Didapatilah pada jasadnya delapan puluh lebih luka karena pukulan, tikaman serta lemparan anak panah. Saudara perempuannya, yaitu bibiku Rubayi` binti Nadhr berkata: Aku tidak dapat mengenali saudaraku ini kecuali melalui ujung jarinya. Kemudian turunlah ayat: Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah janjinya. Menurut mereka, ayat ini turun berkenaan dengan dirinya dan para sahabatnya. (Shahih Muslim No.3523)
29. Barang siapa berperang demi tegaknya kalimat Allah maka dia berada di jalan Allah
· Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari Radhiyallahu’anhu:
Bahwa seorang lelaki Arab badui datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dan bertanya: Wahai Rasulullah! Seorang lelaki berperang untuk memperoleh harta rampasan, seorang lagi berperang untuk dipuji (dikenang) dan seorang lagi berperang agar bisa diperlihatkan kedudukannya. Siapakah yang berada di jalan Allah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Barang siapa yang berperang demi tegaknya kalimat Allah, maka ia berada di jalan Allah. (Shahih Muslim No.3524)
Bahwa seorang lelaki Arab badui datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dan bertanya: Wahai Rasulullah! Seorang lelaki berperang untuk memperoleh harta rampasan, seorang lagi berperang untuk dipuji (dikenang) dan seorang lagi berperang agar bisa diperlihatkan kedudukannya. Siapakah yang berada di jalan Allah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Barang siapa yang berperang demi tegaknya kalimat Allah, maka ia berada di jalan Allah. (Shahih Muslim No.3524)
30.
Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Sesungguhnya pekerjaan
itu tergantung niat. Dan hal itu termasuk perang dan amal-amal lainnya
· Hadis riwayat Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya pekerjaan itu tergantung pada niatnya, dan bagi setiap orang apa yang telah ia niatkan. Barang siapa yang tujuan hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya, maka (pahala) hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang tujuan hijrahnya adalah untuk mendapatkan dunia atau seorang wanita yang akan ia nikahi, maka hijrahnya itu kepada apa yang kehendaki. (Shahih Muslim No.3530)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya pekerjaan itu tergantung pada niatnya, dan bagi setiap orang apa yang telah ia niatkan. Barang siapa yang tujuan hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya, maka (pahala) hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang tujuan hijrahnya adalah untuk mendapatkan dunia atau seorang wanita yang akan ia nikahi, maka hijrahnya itu kepada apa yang kehendaki. (Shahih Muslim No.3530)
31. Keutamaan berperang di laut
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah menemui Ummu Haram binti Milhan lalu beliau disuguhi makanan olehnya. Saat itu Ummu Haram adalah istri Ubadah bin Shamit. Suatu hari Rasulullah datang menemuinya lalu disuguhi makanan, kemudian wanita itu duduk sambil mencarikan kutu kepala beliau hingga tertidurlah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kemudian beliau terbangun dan tersenyum. Ummu Haram bertanya: Apakah yang membuat engkau tersenyum, wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Beberapa orang dari umatku diperlihatkan kepadaku mereka sedang berperang di jalan Allah dengan menaiki kapal di tengah lautan sebagai raja-raja yang berkuasa atas beberapa orang kerabat atau seperti raja-raja yang berkuasa atas beberapa kaum kerabat, perawi ragu mana yang benar antara keduanya. Ummu Haram berkata: Wahai Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar Dia menjadikan aku termasuk dalam golongan mereka. Lalu beliau mendoakannya dan segera meletakkan kepalanya lagi lalu tertidur kembali. Ketika terbangun, beliau tersenyum lagi. Dia berkata: Aku bertanya lagi: Apakah yang membuat engkau tersenyum, wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Beberapa orang dari umatku diperlihatkan kepadaku mereka sedang berperang di jalan Allah (seperti yang beliau sabdakan tadi). Ia berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar Dia menjadikan aku termasuk dalam golongan mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kamu termasuk orang-orang yang pertama. Kemudian berlayarlah Ummu Haram pada zaman Mu`awiah, namun ketika hendak keluar dari kapal ia pun terjatuh dari hewan tunggangannya sehingga wafatlah ia. (Shahih Muslim No.3535)
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah menemui Ummu Haram binti Milhan lalu beliau disuguhi makanan olehnya. Saat itu Ummu Haram adalah istri Ubadah bin Shamit. Suatu hari Rasulullah datang menemuinya lalu disuguhi makanan, kemudian wanita itu duduk sambil mencarikan kutu kepala beliau hingga tertidurlah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kemudian beliau terbangun dan tersenyum. Ummu Haram bertanya: Apakah yang membuat engkau tersenyum, wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Beberapa orang dari umatku diperlihatkan kepadaku mereka sedang berperang di jalan Allah dengan menaiki kapal di tengah lautan sebagai raja-raja yang berkuasa atas beberapa orang kerabat atau seperti raja-raja yang berkuasa atas beberapa kaum kerabat, perawi ragu mana yang benar antara keduanya. Ummu Haram berkata: Wahai Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar Dia menjadikan aku termasuk dalam golongan mereka. Lalu beliau mendoakannya dan segera meletakkan kepalanya lagi lalu tertidur kembali. Ketika terbangun, beliau tersenyum lagi. Dia berkata: Aku bertanya lagi: Apakah yang membuat engkau tersenyum, wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Beberapa orang dari umatku diperlihatkan kepadaku mereka sedang berperang di jalan Allah (seperti yang beliau sabdakan tadi). Ia berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar Dia menjadikan aku termasuk dalam golongan mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kamu termasuk orang-orang yang pertama. Kemudian berlayarlah Ummu Haram pada zaman Mu`awiah, namun ketika hendak keluar dari kapal ia pun terjatuh dari hewan tunggangannya sehingga wafatlah ia. (Shahih Muslim No.3535)
32. Tentang mereka yang mati syahid
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ketika seorang lelaki berjalan di tengah jalan, didapatilah olehnya sebuah dahan berduri di atas jalan itu kemudian ia pun menyingkirkannya. Allah pun lalu berterima kasih kepadanya serta berkenan mengampuninya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kemudian melanjutkan: Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang mati karena terserang penyakit tha`un, orang yang mati karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati tertimbun reruntuhan bangunan serta yang gugur (syahid) di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. (Shahih Muslim No.3538)
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ketika seorang lelaki berjalan di tengah jalan, didapatilah olehnya sebuah dahan berduri di atas jalan itu kemudian ia pun menyingkirkannya. Allah pun lalu berterima kasih kepadanya serta berkenan mengampuninya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kemudian melanjutkan: Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang mati karena terserang penyakit tha`un, orang yang mati karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati tertimbun reruntuhan bangunan serta yang gugur (syahid) di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. (Shahih Muslim No.3538)
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tha`un itu dapat menyebabkan kematian syahid bagi setiap orang muslim. (Shahih Muslim No.3540)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tha`un itu dapat menyebabkan kematian syahid bagi setiap orang muslim. (Shahih Muslim No.3540)
33.
Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Sekelompok umatku akan
selalu saling membantu membela kebenaran tanpa dapat dihalangi oleh
orang-orang yang menentang mereka
· Hadis riwayat Mughirah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Suatu kaum dari umatku akan senantiasa saling membantu membela manusia hingga datang hari kiamat sedang mereka tetap saling membantu. (Shahih Muslim No.3545)
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Suatu kaum dari umatku akan senantiasa saling membantu membela manusia hingga datang hari kiamat sedang mereka tetap saling membantu. (Shahih Muslim No.3545)
34. Bepergian itu bagian dari siksaan dan anjuran untuk segera menemui istrinya bagi musafir yang telah menyelesaikan urusannya
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Bepergian itu bagian dari siksaan yang menghalangi seorang di antara kamu untuk dapat tidur, makan dan minum dengan enak. Maka apabila salah seorang di antara kamu telah selesai melaksanakan hajat kepergiannya, hendaknya ia segera menemui istrinya. (Shahih Muslim No.3554)
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Bepergian itu bagian dari siksaan yang menghalangi seorang di antara kamu untuk dapat tidur, makan dan minum dengan enak. Maka apabila salah seorang di antara kamu telah selesai melaksanakan hajat kepergiannya, hendaknya ia segera menemui istrinya. (Shahih Muslim No.3554)
35. Makruh bagi orang yang pulang dari bepergian untuk langsung menuju istrinya pada malam hari
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tidak pernah mendatangi istri beliau dari bepergian pada malam hari tetapi beliau selalu mendatangi mereka pada pagi atau sore hari. (Shahih Muslim No.3555)
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tidak pernah mendatangi istri beliau dari bepergian pada malam hari tetapi beliau selalu mendatangi mereka pada pagi atau sore hari. (Shahih Muslim No.3555)
No comments:
Post a Comment